Selasa, 25 September 2012

Sertifikasi Guru

Sertifikasi guru adalah salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para pendidik se-Indonesia dan sertifikasi guru juga merupakan sebuah harapan baru bagi para pendidik. Sesuai dengan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 yang memuat tentang GURU DAN DOSEN dimana,
  1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 
  2. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi 
  3. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen  
  4. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional 
  5. Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen dalam bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai pendidik profesional
Beberapa bagian poin-poin diatas adalah isi dari UU No 14 Tahun 2005 yang pertama tentang Guru adalah pendidik profesional ini sangat jelas dan memang seharusnya guru itu profesional karena profesional adalah pekerjaan yang menjadi sumber penghasilan dan penghasilan adalah hak yang diterima sebagai imbalan. 
Tapi bagaimana dengan sertifikasi yang dijabarkan sebagai proses pemberian sertifikat pendidik dan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan sebagai tenaga profesional.

Jika kita lihat memang semua sangat berkaitan erat, tapi apakah program sertifikasi guru yang sedang berjalan ini sudah tepat sasaran? 

Kemudian lagi waktu Uji Kompetensi Awal (UKA) dinyatakan lulus secara nasional lalu guru tersebut menjalani PLPG di Universitas Penyelenggara selama sembilan hari. Hasil PLPG, mereka wajib mengikuti uji sertifikasi dan banyak yang tidak lulus.
 
Tingginya ketidaklulusan uji sertifikasi tersebut patut dipertanyakan sejauh mana keberhasilan program PLPG yang dilaksanakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
 
"Yang mengherankan, uji sertifikasi standar nasional dan tata cara mengajar mereka lulus. Tapi, mereka gagal di uji sertifikasi standar lokal. Ini patut dipertanyakan".
 
Jadi ada apa dengan sertifikasi guru??????
 

Jumat, 17 Agustus 2012

Merdeka!!!!


Merdeka! Merdeka! Merdeka!
"Tujuh belas agustus tahun empat lima itulah hari kemerdekaan kita....."
"Bagimu negeri jiwa raga kami."

Luar biasa semangat para pejuang kita tempo dulu, dengan segala upaya mereka berjuang demi satu tekat hidup atau mati. Hidup demi kita anak cucunya atau mati demi membela kehormatan bangsa Indonesia. Mereka memperjuangkan keutuhan, harga diri, kesejahteraan, kebebasan dari penjajah bahkan kemajuan pendidikan bangsa dan masih banyak lagi yang bisa kita rasakan dalam kemerdekaan kita ini.

Merdeka oh Merdeka
sekarang ini kata "Merdeka" hanyalah sekedar teriakan yang tidak memiliki arti, mungkin karena rasa nasional kebangsaan yang sudah mulai memudar di telan perkembangan bangsa. Banyak contoh yang bisa kita lihat dalam perayaan HUT RI yang menggambarkan sebuah potret dimana rasa nasionalisme, rasa cinta tanah air yang sudah terabaikan. Kita ambil contoh dalam pelaksanaan upacara bendera di hari-hari biasa bahkan sampai pada hari besar nasional seperti HUT RI ke-67. Banyak peserta upacara bendera yang menganggap pelaksanaan upacara bendera hanya sebagai acara yang biasa saja, lantas apa sebenarnya arti dari Upacara Bendera itu?
Bagaimana seharusnya kita merayakan dan menghayati kemerdekaan bangsa?
Dan apakah kita sudah benar-benar merdeka?
Apa yang sudah kita berikan kepada bangsa dan negara kita ini?

Seharusnya kita bersyukur atas apa yang sudah kita alami sampai sekarang ini, dan juga kita wajib untuk melanjutkan segala perjuangan yang diembankan kepada kita sebagai generasi penerus bangsa.Wahai pejuang-pejuang bangsa,  jasamu takkan pernah bisa kami balas.
Kami akan selalu mengenangmu di sepanjang masa.
Terima kasih wahai pejuang -pejuang bangsa.
Selamat hari ulang tahun Republik Indonesia, Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-67.

Jumat, 29 Juni 2012

Bahan Ajar Bahasa Inggris

Bagi guru-guru bahasa Inggris yang belum melengkapi perangkat administrasinya dengan bahan ajar, saat ini saya mau share materi-materi yang bisa digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar dikelas. Tinggal disesuaikan dengan pertemuan yang sudah diatur dalam Prosemnya. Bagi yang berminat silahkan download di bawah ini gratis:
  • recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, FUNCTIONAL (SKILL EXPRESSION), Tense, direct-indirect speech, Passive Voice, dll. Klik Disini
Untuk password silahkan kirim email anda.

Kamis, 28 Juni 2012

Format Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

Bagi sekolah-sekolah yang butuh format
  1. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) klik disini 
  2. Monitoring Evaluasi klik disini
  3. Kartu NISN klik disini 
Daftar NUPTK  Kabupaten Minahasa klik disini
bentuk instrumen dan penskorannya klik disini

Rabu, 27 Juni 2012

Penilaian Kinerja Guru

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 tahun 2009 mengisyaratkan bahwa untuk kenaikan pangkat dan golongan guru perlu dilakukan Penilaian Kinerja Guru. Langkah-langkah untuk mendownload
  1.  Klik disini 
  2. adfly klik skip ad
  3. untuk mendownload semua file yang ada di 4share harus mendaftar dulu baru bisa mendownload sepuasnya
Selamat mencoba....

Senjata Khas Suku Aboringin dari Bayuwangi

Berhati-hatilah bila Anda membeli bumerang, senjata khas Suku Aboringin di Australia. Kalau tidak, bersiaplah untuk kecewa. Bisa jadi yang Anda beli adalah bumerang made in Bayuwangi. Sebab, senjata itu kini diproduksi ramai-ramai di Bayuwangi, serta beberapa daerah lain di pulau Jawa.
Bukan hanya bumerang, orang "osing" juga membuat lido-lido, jimbe, dan rain stick (alat musik khas Aborigin) . Itu semua bukan sekadar asesoris atau cindera mata, tapi juga bisa dipakai sesuai fungsinya. Boomerang buatan Banyuwangi bisa dilempar sebagai senjata. Lido-lido, jimbe, dan rain stick bisa mengeluarkan nada-nada yang cukup merdu bila dibunyikan.
Boomerang yang bisa dilempar berujung agak pipih, namun bentuknya persis: permukaan bagian atas diberi lukisan khas Suku Aborigin dari cat tembok, lalu dipernis. Ukurannya tiga macam, yakni 36 cm, 40 cm, dan 50 cm.
Bahan baku bumerang, lido-lido, dan jimbe dari kayu mahoni, jati, sonokeling, dan nangka, sedangkan bahan untuk membuat rain stick, adalah bambu. Masing-masing jenis itu dilukis dengan cat tembok, lalu dipernis.
"Lukisannya ya lukisan khas Suku Aborigin. Jadi sangat mirip. Sulit membedakan mana barang buatan Indonesia dan buatan Suku Aborigin," kata Dodik Hidayat, 45 tahun, perajin barang-barang seberang itu.
Adalah Dodik pula yang membawa barang khas suku asli Australia itu ke desanya, Wadung Dolah, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, pada 1996. Berawal dari perkenalannya dengan Pak Won, pemilik Mulya Art Shop di Denpasar, Dodik ditantang untuk membuat bumerang, lido-lido, jimbe, dan rain stick.
Tak tanggung-tanggung, Pak Won akan memesan 300 buah bumerang, 50 buah jimbe, 100 rain stick, dan 1.000 lido-lido. Sebab, ada seorang turis Australia bernama Daniel yang memesan barang-barang tersebut untuk dibawa ke negaranya.
Dodik yang sebelumnya bekerja sebagai perajin kayu di Bayuwangi pun tertarik untuk mencoba. Tentu saja, kalau bisa, itu akan menjadi lahan baru bagi dia. Tanpa berpikir panjang, berbekal contoh asli barang-barang pesanan itu, Dodik pulang kampung. Di desanya, ia bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku untuk mewujudkan pesanan itu. Harganya lebih murah pula.
Tentu saja tidak dengan "simsalabim" barang-barang pesanan itu bisa berwujud. Setidaknya, Dodik membutuhkan waktu tiga bulan untuk membuat empat jenis barang kerajinan itu secara sempurna. "Saya berkali-kali gagal," kata laki-laki asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini. Tetapi hasilnya maksimal.
Karena itu, setelah pesanan pertama diserahkan, Dodik langsung mendapat pesanan kedua, juga dari Pak Won. Setelah itu, pesanan itu datang bertubi-tubi, hingga mencapai 10 ribu buah untuk masing-masing jenis. "Barang-barang itu banyak dikirim ke Australia, Swiss, Belanda, dan Brasil."
Jelas Dodik kelabakan, meskipun ia sudah menggunakan tenaga mesin untuk mempercepat proses produksinya. Lalu ia pun memutar otak. Sebuah ide tebersit: jalan keluarnya adalah merekrut tenaga kerja, baik tetap maupun tenaga kerja lepas.
Tenaga kerja tetap berasal dari berbagai daerah seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, Blitar, dan Tasikmalaya. Tenaga kerja lepas adalah para tetangga di sekitar rumahnya, yang masing-masing mempunyai pekerjaan tetap sebagai buruh perkebunan dan petani.
Namun belakangan muncul masalah baru. Banyak tenaga kerjanya keluar dan mendirikan usaha sendiri di daerah masing-masing. Akibatnya sudah bisa ditebak: produksi bumerang, jimbe, rain stick, dan lido-lido pun melambung. Celakanya, pasar yang dituju sama, yaitu Bali.
Akibat persaingan pun tak bisa dielakkan: harga terus menurun secara drastis. Bayangkan, bumeran yang pada 1996 harganya Rp 100 ribu per set, kini turun menjadi Rp 17.500.
Begitu pula dengan jimbe ukuran kecil yang pada 1996 dijual dengan harga Rp 100 ribu, kini hanya laku Rp 15 ribu. Sedangkan rain stick yang awalnya laku Rp 60 ribu, sekarang cuma dihargai Rp 15 ribu.
"Para perajin berlomba agar barangnya laku tanpa mempertimbangkan harga pasaran. Yang rugi ya para perajin sendiri. Sedangkan keuntungan besar dinikmati para pemilik art shop," Dodik mengungkapkan kegelisahannya.
Tak heran bila kemudian usaha para perajin itu rontok satu persatu. "Bahan dan upah tenaga kerja terus naik, sementara harga jual tak mungkin didongkrak lagi," kata Dodik. Ia sendiri berhenti berproduksi sejak Desember tahun lalu, karena tidak ingin banting harga.
Di Bayuwangi, kini tinggal satu perajin yang masih memroduksi barang-barang itu, yakni di Kecamatan Glenmore. Entah di daerah lain, mungkin juga nasibnya sama.

Contoh Kalender Pendidikan Sekolah

Dalam Pengembangan kurikulum yang sedang berlaku s'karang (KTSP) setiap satuan pendidikan dituntut untuk membuat kalender pendidikan yang berlaku untuk satuan pendidikan tersebut.  Jadi istilahnya sekolah itu sendiri yang menentukan jadwal untuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun. Nah, bagi yang memerlukan contoh Kalender Pendidikan Sekolah silahkan download disini

Contoh Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah sebuah standar yang ditentukan oleh guru melalui tiga kriteria yang menjadi pedoman dalam menentukan ketuntasan minimal yang harus dicapai peserta didik, dan banyak dari teman-teman guru yang mengalami kesulitan dalam membuat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ini. Dalam tulisan ini saya ingin membagikan format KKM otomatis tinggal dirubah saja SK, KD dan Indikatornya sesuai dengan mata pelajaran yang diampuh, bagi yag berminat silahkan saja di klik linknya semoga membantu..

Contoh Jurnal Mengajar

Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar Jurnal Mengajar sangatlah diperlukan untuk mencatat materi yang sudah kita sampaikan kepada peserta didik, karena seringkali ada ungkapan yang muncul saat kegiatan awal pembelajaran "sampai dimana materi kita". Sebenarnya kalimat ini tidak perlu jika kita memiliki Jurnal Mengajar.
Untuk mendownloadnya KLIK DISINI

Bisnis Online PPOB (Payment Point Online Bank)

PPOB Persada merupakan perusahaan yang bergerak dibidang PPOB (Payment Point Online Bank) yang dijamin sepenuhnya oleh Bank BUMN yaitu BRI. Cara registrasinya mudah juga disertai dengan panduan juga softwarenya gratis...
Bisnis ini bisa dijalankan dirumah, cocok bagi yang ingin bekerja sampingan dirumah. Hanya bermodalkan Laptop/komputer PC, modem untuk koneksi internet dan printer serta deposit yang tidak ada target istilahnya terserah mau deposit berapa dan saldonya pun tidak mengendap alias bisa dipakai sampai Rp. 0,-
Untuk feenya pun sangat kooperatif. Jadi ayo cepetan gabung dan kalau berminat atau mau liat-liat dulu silahkan KLIK DISINI.

Website Sekolah Gratis

Kebetulan waktu saya jalan-jalan, saya mendapatkan satu software dari Balitbang Kemdiknas yang layak untuk dimiliki sekolah. Dengan software ini bisa membatu sekolah untuk membuat wesite sendiri tinggal diedit sesuai dengan keadaan sekolah. Dan untuk wahyu-winoto.com yang sudah share software ini thank ya pak, mudah-mudahan bisa membantu sekolah yang lain.
Langsung saja bagi yang berminat silahkan copas saja linknya.

Perangkat Administrasi Guru Bahasa Inggris

Pendidikan karakter merupakan sebuah topik terbaru di dunia pendidikan pada saat sekarang ini, padahal sebenarnya dari dulu juga sudah ada tetapi tidak dimuat menjadi satu. Ini juga dikarenakan pendidikan karakter anak bangsa sekarang ini semakin menurun, kenapa dan mengapa?? Mari kita cermati dengan sikap yang bijaksana baik sebagai Orang Tua peserta didik, Pendidik, Tenaga Pendidik serta seluruh komponen dalam proses pendidikan.
Dengan adanya pendidikan karakter ini maka sebagai pendidik mendapat tugas baru dalam penyusunan administrasinya, dimana semuanya harus berbau pendidikan karakter dan banyak yang mencari-cari bagaimana bentuknya.
Pada kesempatan ini saya mau berbagi contoh perangkat administrasi guru bahasa inggris silahkan di download dan dikembangkan sesuai dengan bidang masing-masing.
Analisis SKL
Pemetaan SI
Prota
Prosem
Silabus
RPP